Permasalahan/Problem/Musykilat (Lanjutan)
- Andri Septian
- Jan 11, 2024
- 3 min read

Pada artikel sebelumnya, saya telah mencoba untuk mendefinisikan apa itu "masalah".
Pada artikel ini saya akan mencoba untuk merumuskan bagaimana proses untuk menyelesaikan masalah.
Permasalahan sangat erat kaitannya dengan ilmu Lahn (kesalahan), bagian dari ilmu Tajwid Quran. Dalam ilmu Lahn, Lahn dibagi menjagi Lahn Jaliy dan Lahn Khofiy. Lahn Jaliy adalah suatu kesalahan yang fatal karena kesalahan yang dibuat itu dapat merubah makna dari Al Quran. Sedangkan Lahn Khofiy adalah kesalahan yang tidak sampai merubah arti Al Quran dan merupakan kesalahan yang hanya dapat diidentifikasi oleh seseorang yang pernah talaqqi dengan seorang Syaikh. Terdapat dosa bagi orang yang telah mengetahui ilmu ini namun dengan sengaja melakukan kesalahan. Misalnya, mengetahui jika suatu huruf harus dibaca fathah, namun dibaca kashroh. Atau membaca huruf nun, diganti menjadi huruf mim.
Kurang lebih itulah penjabaran mengenai Lahn dalam ilmu Tajwid. Sehingga jika kita manfaatkan ilmu Tajwid tersebut, maka permasalahan dapat dikategorikan menjadi permasalahan yang darurat, tidak darurat, penting, dan tidak penting.
Permasalahan darurat: merupakan permasalahan yang sangat genting untuk diselesaikan pada saat itu juga.
Permasalahan tidak darurat: merupakan permasalahan yang tidak fatal, perlu diselesaikan namun tidak harus diselesaikan pada saat itu juga.
Permasalahan penting: merupakan permasalahan yang jika tidak diselesaikan akan membawa kemudhorotan atau kerusakan.
Permasalahan tidak penting: merupakan permasalahan yang jika tidak diselesaikan tidak memiliki pengaruh buruk atau kerusakan.
Riset merupakan istilah untuk ikhtiar (usaha) yang dilakukan oleh seorang peneliti/researcher/thollibul 'ilmi dalam rangka mencari metode atau cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Garis besar tahapan yang perlu ditempuh untuk menyelesaikan masalah adalah:
Identifikasi masalah, mencari Lahn (kesalahan).
Mencari akar dari masalah.
Menjabarkan rekomendasi solusi-solusi.
Mempraktekkan rekomendasi solusi yang diyakini dapat menyelesaikan masalah.
Mengevaluasi apakah solusi dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan dibuatnya panduan riset ini harapannya untuk mengefisiensikan proses penggalian solusi sehingga solusi yang dicari dapat tepat sasaran menyelesaikan permasalahan sesuai kebutuhan.
Untuk lebih detail mengenai tahapannya, sebagai berikut:
Menyadari, aware, dengan adanya masalah. Masalah teridentifikasi.
Menanyakan dan meminta petunjuk kepada Allah ta’ala.
Menemui dan menanyakan langsung ke Syaikh/Ustadz/dosen/guru/mentor yang menurut kita memiliki kapasitas ilmu tentang suatu permasalahan.
Terkadang Syaikh/Ustadz/dosen/guru/mentor akan memberikan tugas-tugas atau rekomendasi bacaan untuk dibaca agar kita mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam sebelum mampu menjawab permasalahan.
Jika Syaikh/Ustadz/dosen/guru/mentor tidak memberikan rekomendasi bacaan, Anda bisa memintanya secara pribadi.
Apabila jawaban dari Syaikh/Ustadz/dosen/guru/mentor kurang memuaskan atau kurang dapat dimengerti, lakukan pembacaan secara pribadi.
Mencari bacaan melalui sumber ilmu yang utama: Quran dan Hadits.
Karena Quran dan Hadits memiliki makna yang mendalam dan aspek kebahasaan yang tinggi, terkadang sulit untuk dapat dipahami langsung.
Maka, kita dapat membaca kitab syarah (penjelasan)/karya tulis ilmiah yang ditulis oleh ulama-ulama terdahulu yang telah lebih dahulu mentadabburi Quran dan Hadits, serta mengusahakan agar ilmu-ilmu Quran dan Hadits dapat lebih mudah dimengerti oleh kita yang memiliki kapasitas ilmu yang terbatas.
Menyeleksi kitab syarah/karya tulis ilmiah dari ulama sesuai kebutuhan kita, melihat pada Judulnya terlebih dahulu.
Mulai membaca karya tulis ilmiah yang telah terseleksi. Cara cepatnya adalah: 1. Baca Muqoddimah/Abstrak 2. Baca Kesimpulan 3. Baca Metode.
Selain penggalian solusi melalui bacaan teks tertulis, ada cara lain juga yang bisa jadi bermanfaat untuk menyelesaikan masalah, yaitu dengan pembacaan alam (tafakkur). Mengamati kejadian-kejadian yang terjadi di alam sekitar.
Kemudian sangat dianjurkan untuk mencatat hal-hal yang penting di buku catatan. Penting untuk mencatat suatu ilmu agar ketika terlupa bisa kembali membuka catatan tersebut.
Lalu, mulailah melakukan pemecahan masalah sesuai dengan petunjuk-petunjuk tersebut!
Mengevaluasi pemecahan masalah apakah dapat diselesaikan dengan baik dengan meminimalisir adanya kemudhorotan, Lahn, kesalahan. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui metode atau cara manakah dari sekian banyak cara yang mampu untuk menyelesaikan permasalahan kita secara tepat sasaran.
Jangan lupa untuk bersyukur karena Allah izinkan permasalahan kita selesai :)
Wallahu a'lam bisshowab.
Comments